BP2MI Manado fasilitasi kepulangan Jenazah Rendy Ondang

HEADLINE123 Dilihat

MANADO – Jenazah Rendy Ondang, PMI yang meninggal dunia di Kamboja tiba di kampung halaman di salah satu Desa di Sulawesi Utara pada Jumat, (31/3/2023).
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Hendra Makalalag, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kerjasama lintas instansi maupun lembaga.

“Pemulangan jenazah alm Rendy Ondang dapat terlaksana karena adanya kerjasama yang baik dari berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun lembaga lain diluar unsur pemerintahan, dan fasilitasi yang diberikan oleh Balai BP2MI Sulawesi Utara bersama Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Daerah merupakan salah satu bukti kehadiran negara dalam melindungi warganya”, ungkapnya.

Lebih lanjut Hendra menyebutkan bahwa hal tersebut tidak lepas dari kepedulian berbagai pihak.

“Dalam proses penanganan pemulangan jenazah tersebut juga tidak lepas dari peran berbagai pihak seperti dari Membara Law Firm dan HBL Foundation yang memang sejak berita kematian Alm Rendy Ondang sampai pada keluarga diberikan kuasa oleh keluarga sebagai pendamping hukum” ujarnya.

Hendra juga menyampaikan bahwa permasalahan warga Sulawesi Utara yang bekerja di Kamboja merupakan rangkaian permasalahan yang sudah terjadi sejak akhir Tahun 2022, sehingga sangat dibutuhkan peran masyarakat dari berbagai kalangan untuk mencegah hal tersebut terus terjadi.

”Dengan maraknya kejadian yang melibatkan warga asal Sulawesi Utara di luar negeri khususnya Kamboja, maka seharusnya hal ini menjadi perhatian khusus dari berbagai kalangan baik pemerintah maupun masyarakat. Terlebih penindakan terhadap pelaku yang menjadi perekrut harus segera dilakukan penindakan agar permasalahan PMI yang bekerja di Kamboja tidak terus terjadi” katanya.

Hendra juga menyampaikan bahwa bersamaan dengan fasilitasi penanganan pemulangan jenazah tersebut, Balai BP2MI Sulawesi Utara juga memfasilitasi kepulangan istri dari Alm. Rendy Ondang.
“Ibu Merantika Lamongi yang merupakan istri dari Alm Rendy Ondang sudah dipulangkan oleh Kementerian Luar Negeri sehari sebelum ketibaan jenazah dan difasilitasi oleh Balai BP2MI Sulawesi Utara yang bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Provinsi Sulawesi Utara untuk mendapatkan fasilitasi bimbingan psikis mengingat istri Almarhum masih dalam keadaan terpukul dan berduka atas kejadian yang menimpa suaminya” jelasnya.

Hendra juga menambahkan bahwa Balai BP2MI Sulawesi Utara menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang selalu memberikan dukungan dan perhatian terhadap peningkatan pelayanan pelindungan kepada PMI di Sulawesi Utara.
“Saat ini sudah banyak pihak baik Pemerintah maupun swasta yang memberikan perhatian terhadap permasalahan warga Sulawesi Utara yang bekerja di Luar Negeri. Untuk itu, Balai BP2MI Sulawesi Utara mengapresiasi setiap upaya yang dilakukan demi meningkatan kualitas pelindungan PMI di Sulawesi Utara” katanya.