manadosiana.net, MANADO – Banjir yang terus terjadi di sekitar aliran Sungai Moyondok menjadi perhatian serius di penghujung tahun 2025. Anggota Komisi III DPRD Sulawesi Utara (Sulut), Roy Roring, mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado untuk segera melakukan pengerukan besar-besaran.
Desakan tersebut disampaikan Roring saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Rabu (3/12/2025).
Roring menyoroti bahwa masalah utama banjir di kawasan Moyondok adalah endapan sedimen yang tinggi.
Pengerukan diperlukan untuk menghilangkan lumpur, pasir, sedimen, dan sampah dari dasar sungai.
Menurut Roring, perbaikan tanpa pengerukan tidak akan menyelesaikan masalah. “Saat hujan, apalagi agak lama, endapannya naik lagi, banjir lagi,” ujarnya.
”Kapan PU Manado boleh keruk sungai itu? Supaya warga yang ada di bentaran sungai tidak terkena banjir lagi,” tegas Roy Roring.
Kepala Dinas PUPR Kota Manado, Ferry Siwi, menanggapi desakan tersebut dengan memastikan bahwa Sungai Moyondok telah masuk dalam daftar prioritas pekerjaan mereka.
Siwi menyebutkan bahwa pekerjaan untuk mengatasi Sungai Moyondok akan dimulai pada bulan ini juga.
”Memang kami (PUPR) telah memprioritaskan di penghujung bulan ini (Desember 2025),” kata Ferry Siwi.
Segmen Narwastu-Tanjung Batu
Sebagai langkah awal, Siwi menjelaskan bahwa timnya akan segera fokus pada tahap pengukuran.
Pekerjaan pengukuran ini akan dilakukan pada segmen vital di Sungai Moyondok, yang membentang dari sekitar Narwastu hingga Tanjung Batu.
”Minggu ini kami pusatkan untuk pengukuran sungai Moyondok sampai di Narwastu. Jadi sepanjang segmen itu kami akan melakukan pengukuran,” tutup Siwi.
