Ancam Jurnalis Terkenal Sulut Andreano Desak APH Tindak Tegas Sesuai UU Pers No. 40 Tahun 1999

Sulawesi Utara

Minahasa, 3 Oktober 2025 – Ancaman terhadap jurnalis kembali terjadi di Sulawesi Utara. Kali ini menimpa Andreano Sambuaga, salah satu jurnalis senior yang dikenal vokal dalam mengungkap berbagai persoalan publik. Andreano mengaku dirinya bersama keluarga menjadi korban intimidasi dan teror dari oknum yang diduga terlibat dalam praktik ilegal di wilayah Sulut.

Dalam keterangannya, Andreano menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen menjalankan tugas sebagai jurnalis, meski nyawa menjadi taruhannya. “Saya pertaruhkan hidup demi menyampaikan kebenaran kepada masyarakat. Bahkan keluarga saya pun ikut diancam, namun saya tidak akan mundur,” ujarnya dengan nada tegas.

Ancaman yang dialami Andreano disebut semakin serius hingga menimbulkan tekanan psikologis bagi istri dan keluarganya. Ia menilai aparat penegak hukum (APH) harus segera mengambil tindakan tegas sesuai dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, agar peristiwa serupa tidak terulang.

Oknum pengancam masih bebas berkeliaran, seakan ini hanya permainan. Padahal jelas-jelas ini sudah masuk ranah hukum. Saya mendesak APH agar pelaku diproses sesuai aturan,” tambahnya.

Andreano juga menyinggung kurangnya perhatian pemerintah terhadap peran media di daerah. Ia menilai kerja sama antara media dan Dinas Kominfo hanya sebatas formalitas tanpa memberikan perlindungan nyata kepada jurnalis di lapangan.

Sebagai jurnalis, saya sudah berupaya membantu negara menjaga stabilitas informasi. Tapi yang saya dapat justru intimidasi. Sangat disayangkan, pemerintah seolah menutup mata terhadap kerja keras media,” pungkasnya.

 

Lebih jauh, Andreano menduga ada keterlibatan mafia BBM yang masih kebal hukum di balik serangkaian teror yang dialamatkan kepadanya. Dugaan tersebut semakin menguat karena pemberitaan yang ia lakukan sebelumnya kerap menyinggung soal distribusi dan penyalahgunaan BBM bersubsidi.

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak aparat kepolisian belum mengumumkan perkembangan lebih lanjut terkait laporan Andreano. Sementara itu, pelaku pengancaman masih bebas berkeliaran.

Andreano menegaskan, apa pun resikonya, dirinya akan terus mengungkap kebenaran demi kepentingan masyarakat luas. “Saya siap mengorbankan nyawa sekalipun, demi tegaknya kebenaran dan keadilan di negeri ini,” tegasnya.(Andreano)