manadosiana.net, BITUNG – Sebanyak enam pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manembo-Nembo Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) terkonfirmasi positif COVID-19. Untuk mencegah penularan, pelayanan khusus rujukan untuk pasien terkait COVID-19 ditutup sementara selama 3 sampai 7 hari kedepan terhitung sejak tanggal 18 Desember 2020.
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur RSUD Manembo-Nembo Bitung, dr Piter Lumingkewas.
“Iya. Betul. Penyebabnya ada 6 pegawai RSUD Manembo-Nembo Bitung positif COVID-19,” ucap Piter saat dihubungi media ini, Sabtu (19/12).
Dari hasil tracing, lanjut Piter mengatakan ada 27 orang yang kontak erat. Sebagian sementara menunggu hasil swab. 27 pegawai tersebut, sementara lagi isolasi mandiri.
“Supaya pegawai-pegawai ini tidak menjangkiti,” ujarnya.
Akibat lain dari penutupan sementara pelayanan khusus di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rujukan COVID-19 RSUD Manembo-Nembo, adalah kapasitas tampung di ruangan untuk pasien terkait COVID-19 yang disediakan sebanyak 30 bed, sudah penuh.
“Untuk ketersedian tempat tidur pasien COVID-19 ada 30 buah. sekarang sudah penuh semua. Malah sudah sampai di ruangan IGD pemier, yang khusus menangani pasien Suspect, yang sedang menunggu hasil, ada disitu (inap).
Semua Kita kan wajib pisahkan pasien terkait COVID-19 dan non COVID-19. Kalau kita buka, takutnya akan tercampur dengan pasien yang non COVID-19. Kan, kasihan,” katanya.
Sementara, kata Piter, pelayanan untuk pasien non COVID-19 di RSUD Manembo-Nembo Bitung, tetap masih tetap dibuka seperti biasa. Adapun bagi masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid, diingatkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit lainnya yang ada di Bitung.
“Untuk pasien yang terkait COVID-19 dan juga pasien yang mempunyai Komorbid atau penyakit bawaan, diharapkan untuk mencari Rumah Sakit terdekat lainnya yang ada di Kota Bitung,” ucapnya.
Piter juga mengimbau kepada semua seluruh anak buahnya di RSUD Manembo-Nembo Bitung agar, disaat keluar dari tempat kerja supaya tetap taati protokol kesehatan dengan disiplin 3M. Karena, ditegaskannya, bahwa SARS-CoV-2 atau Virus Corona tidak memandang siapa yang akan ditularinya.
“Karena kan, COVID-19 ini tidak memandang tim medis dan non medis. Karena hasil traking, rata-rata tenaga medis tertular itu dari luar rumah sakit, bukan di area rumah sakit. Kan kalau di rumah sakit, penggunaan APD, protokol kesehatan tetap ketat. Jadi, meskipun tenaga medis, kalau dia keluar rumah sakit, dia tidak ketat protokol kesehatannya. Yah, sama juga, virusnya akan menularinya. Karena virus corona tidak memandang dia tim medis atau bukan. kalau dia tidak disiplin, pasti dia akan terjangkit,” terangnya.